Kepala angkatan bersenjata Israel telah melukiskan gambaran suram tentang perang di masa depan di mana negara itu bisa diserang secara simultan dalam banyak cara.
“Perang bisa dibuka dengan serangan rudal bedah di gedung staf umum di jantung Kiriya (kompleks kementerian pertahanan) di Tel Aviv,” kata Letnan Jenderal Benny Gantz dalam sebuah konferensi dalam sambutannya yang disiarkan oleh radio publik pada hari Rabu.
“Ada kemungkinan bahwa akan ada serangan cyber di situs yang memasok kebutuhan sehari-hari warga Israel; bahwa lampu lalu lintas akan berhenti bekerja atau bank-bank akan lumpuh,” tambahnya.
Letnan Jenderal Gantz mengatakan bahwa gerakan Hizbullah Muslim Syiah Lebanon dapat menimbulkan ancaman besar.
“Keakuratan rudal mereka akan meningkat secara dramatis, dan jika Hizbullah memilih untuk menyerang target yang tepat, hampir di mana saja di Israel, itu bisa dilakukan,” situs web militer mengutipnya.
Hizbullah, yang jantung Lebanon selatannya berbatasan dengan Israel, memerangi negara Yahudi itu dalam pertikaian tahun 2006 yang menewaskan sekitar 1.200 warga Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan hampir 160 orang Israel, kebanyakan dari mereka adalah tentara.
Letnan Jenderal Gantz mendalilkan bahwa bersama dengan serangan rudal di markas militer, patroli di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bisa diserang oleh kelompok-kelompok militan Islam.
“Kepala Staf akan diberitahu bahwa ada tiga tentara yang diculik, salah satunya adalah komandan batalion,” katanya.
“Tanggung jawab atas insiden itu kemungkinan akan diambil oleh organisasi teroris, baik dari Jihad global atau organisasi lain tanpa afiliasi tertentu.
“Pemandangan pastoral Dataran Tinggi Golan… bisa berubah dengan ledakan tiba-tiba menjadi medan pertempuran darah, api, dan pilar asap,” tambah Letnan Jenderal Gantz.
Israel merebut dataran tinggi utara yang strategis dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui masyarakat internasional.
Situs web militer mengutip Letnan Jenderal Gantz yang mengatakan bahwa sementara skenario yang dia kutip semuanya hipotetis, mereka berada dalam ranah kemungkinan.
“Kedengarannya imajiner?” tanyanya kepada hadirin akademisi. “Saya tidak percaya begitu.”